Wednesday, May 3, 2017

PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) Eksaserbasi Akut

Pasien PPOK dikatakan mengalami eksaserbasi akut bila kondisi pasien mengalami perburukan yang bersifat akut dari kondisi sebelumnya yang stabil dan dengan variasi gejala harian normal sehingga pasien memerlukan perubahan pengobatan yang sudah biasa digunakan.
Eksaserbasi akut biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri atau virus), bronkospasme, polusi udara atau obat golongan sedatif.
Gejala eksaserbasi akut:
  • Gejala khas seperti sesak napas yang semakin bertambah, batuk produktif dengan perubahan volume atau purulensi sputum.
  • Gejala tidak khas seperti malaise, fatigue, dan gangguan tidur. 

Roisin membagi gejala klinis PPOK eksaserbasi akut menjadi gejala respirasi dan gejala sistemik. 
  • Gejala respirasi: sesak napas yang semakin memberat, peningkatan volume dan purulensi sputum, batuk semakin sering dan napas yang dangkal dan cepat. 
  • Gejala sistemik: peningkatan suhu tubuh, peningkatan denyut nadi serta gangguan status mental pasien.

Pemeriksaan yang diperlukan untuk menilai tingkat keparahan pasien PPOK yang mengalami eksaserbasi akut adalah:
  • Tes fungsi paru
    • PEF < 100 L/menit atau FEV1 < 1 L mengindikasikan adanya eksaserbasi yang parah.
  • Pemeriksaan analisis gas darah.
    • PaO2 < 8,0 kPa (60 mmHg) dan atau SaO2 < 90% dengan atau tanpa PaCO2 > 6,7 kPa (50 mmHg), saat bernapas dalam udara ruangan, mengindikasikan adanya gagal napas.
    • PaO2 < 6,7 kPa (50 mmHg), PaCO2 > 9,3 kPa (70 mmHg) dan pH < 7,30 memberi kesan episode yang mengancam jiwa dan perlu dilakukan monitor ketat serta penanganan intensif.
  • Foto thoraks. Dilakukan untuk melihat adanya komplikasi seperti pneumoni.
  • Elektrokardiografi (EKG). Dapat membantu penegakan diagnosis hipertrofi ventrikel kanan, aritmia dan iskemia.
  • Kultur dan sensitivitas kuman. Diperlukan untuk mengetahui kuman penyebab serta resistensi kuman terhadap antibiotik yang dipakai. Kuman penyebab eksaserbasi yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis dan H.influenzae.




MANAJEMEN PPOK EKSASERBASI AKUT

Manajemen di Rumah
Bronkodilator. Bronkodilator utama yang sering digunakan adalah: b2-agonis, antikolinergik dan metilxantin, dapat diberikan secara monoterapi atau kombinasi. Pemberian secara inhalasi (MDI) lebih menguntungkan dari pada cara oral atau parenteral karena efeknya cepat pada organ paru dan efek sampingnya minimal. Obat dapat diberikan sebanyak 4-6 kali, 2-4 hirup sehari.
Glukokortikortikosteroid. Jika FEV1 < 50% prediksi, dapat diberikan 40 mg prednisolon (oral) per hari selama 10-14 hari bersamaan dengan pemberian bronkodilator.
Antibiotik. Diberikan pada pasien dengan kondisi (GOLD, 2010):
  • Disertai 3 tanda cardinal: peningkatan sesak napas, peningkatan jumlah sputum dan peningkatan kekentalan/purulensi sputum.
  • Dengan peningkatan purulensi sputum dan diserta 1 tanda cardinal lain.
  • Pasien yang membutuhkan ventilasi mekanik.



Manajemen di Rumah Sakit
  • Terapi oksigen terkontrol, melalui nasal kanul atau venturi mask.
  • Bronkodilator kerja cepat: b-2 agonis dan antikolinergik dosis ditinggikan dan frekuensi pemberian dinaikkan.
  • Steroid: prednisolon 30-40 mg PO selama 10-14 hari. Steroid intra vena: pada keadaan berat.
  • Antibiotik: terhadap S.pneumoniae, H.influenzae, M.catarrhalis.
  • Pertimbangkan ventilator mekanik invasif (pada keadaan berat seperti ancaman gagal napas, kelainan asam basa berat atau perburukan status mental)

 Obat-obat tambahan lainnya:
  • a-1 antitripsin: diberikan pada pasien emfisema muda, bila terdapat defisiensi zat ini.
  • Mukolitik
  • Antioksidan: hanya bermanfaat pada keadaan eksaserbasi akut dan tidak digunakan secara rutin.
  • Imunoregulator
  • Antitusif dan narkotik: penggunaan rutin merupakan kontraindikasi.


(Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI & PPK Ilmu Penyakit Dalam)

1 comment:

  1. Alhamdulillah saya sudah sembuh dari PPOK.
    Saya sembuh semenjak konsultasi dan minum obat resep dari pengobatan terpadu ah9779 yang di rekomendasi kan oleh teman saya ...
    Alhamdulillah semenjak rutin kosumsi obat resep beliau yang saya pesan langsung dari beliau nafas saya menjadi lega dan dahak serta mendengkur saya hilang... Jadi buat saudara yang lain kalau belum sembuh coba berobat dengan beliau... Bisa datang langsung atau hanya pesan obat nya saja. Ini no beliau 0822-9423-8289 semoga saudara bisa sembuh juga seperti saya amin...

    ReplyDelete

Lupus Eritematosus Sitemik / Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Lupus eritematosus sitemik (systemic lupus erythematosus) (SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum dik...