Tuesday, May 9, 2017

Osteoartritis

Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif dan inflamasi yang ditandai dengan perubahan patologik pada seluruh struktur sendi. Keadaan patologis yang terjadi adalah: hilangnya rawan sendi hialin, diikuti penebalan dan sklerosis tulang subkondral, pertumbuhan osteofit pada tepi sendi, teregangnya kapsul sendi, sinovitis ringan dan kelemahan otot yang menyokong sendi.

ETIOPATOGENESIS OSTEOARTRITIS
Berdasarkan patogenesis OA dibedakan menjadi 2 yaitu: OA primer dan OA sekunder. Osteoartritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi yang terlalu lama. OA primer lebih sering ditemukan dibanding OA sekunder.
OA merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui. Jejas mekanis dan kimiawi diduga merupakan faktor penting yang merangsang terbentuknya molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di dalam cairan sinovial sendi yang mengakibatkan terjadi inflamasi sendi, kerusakan kondrosit dan nyeri.
OA ditandai dengan fase hipertrofil kartilago yang berhubungan dengan suatu peningkatan terbatas dari sintesis matriks makromolekul oleh kondrosit sebagai kompensasi perbaikan (repair). OA terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodelling tulang dan inflamasi cairan sendi.
Kelainan di sekitar rawan sendi tergantung pada sendi yang terkena, tetapi prinsipnya adalah adanya tanda-tanda inflamasi sendi, perubahan fungsi dan struktur rawan sendi seperti persambungan sendi yang tidak normal, gangguan fleksibilitas, pembesaran tulang serta gangguan fleksi dan ekstensi, terjadinya instabilitas sendi, timbulnya krepitasi baik pada gerakan aktif maupun pasif.

FAKTOR-FAKTOR RISIKO OA
  • Umur. Dari semua faktor risiko OA, faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya OA semakin meningkat dengan bertambahnya umur.
  • Jenis Kelamin. Wanita lebih sering terkena OA lutut dan banyak sendi, dan lelaki lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher.
  • Suku Bangsa
  • Genetik
  • Kegemukan dan Penyakit Metabolik. Berat badan berlebih berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk timbulnya OA baik pada wanita maupun pria.
  • Cedera Sendi, Pekerjaan dan Olahraga. Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus (misalnya tukang pahat, pemetik kapas) berkaitan dengan peningkatan risiko OA tertentu. Demikian juga cedera sendi dan olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan dengan risiko OA yang lebih tinggi.
  • Kelainan Pertumbuhan. Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha (misalnya penyakit Perthes dan dislokasi kongenital paha) telah dikaitkan dengan timbulnya OA paha pada usia muda.
  • Faktor-faktor Lain. Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya OA. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi.


SENDI-SENDI YANG TERKENA
Predileksi OA pada sendi-sendi tertentu: carpometacarpal I, meatarsophalangeal I, sendi apofiseal tulang belakang, lutut dan paha.

DIAGNOSIS
Anamnesis
  • Nyeri sendi yang biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
  • Hambatan gerak sendi
  • Kaku pagi hari
  • Krepitasi (rasa gemeretak) pada sendi yang sakit
  • Pembesaran sendi (deformitas) yang terjadi pelahan-lahan
  • Perubahan gaya berjalan

Pemeriksaan Fisik
  • Hambatan gerak, bisa terjadi konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja).
  • Krepitasi (gejala ini lebih berarti untuk pemeriksaan klinis OA lutut)
  • Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
  • Tanda-tanda peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat, dan warna kemerahan)
  • Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang permanen
  • Perubahan gaya berjalan, terutama dijumpai pada OA lutut, sendi paha dan OA tulang belakang dengan stenosis spinal

Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis OA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis.
Radiografis Sendi yang Terkena
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA ialah:
  • Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban)
  • Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
  • Kista tulang
  • Osteofit pada pinggir sendi
  • Perubahan struktur anatomi sendi

Berdasarkan perubahan-perubahan radiografi di atas, secara radiografi OA dapat digradasi menjadi ringan sampai berat (kriteria Kellgran dan Lawrence).



Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak banyak berguna. Darah tepi (hemoglobin, leukosit, LED) dalam batas-batas normal. Pemeriksaan imunologi (ANA, faktor reumatoid dan komplemen) juga normal.

Kriteria diagnosis OA lutut berdasarkan ACR tahun 1986


Kriteria diagnosis OA tangan berdasarkan kriterita ACR tahun 1990
  1. Nyeri tangan atau kaku, dan
  2. Tiga dari empat kriteria berikut:
    • Pembesaran jaringan keras pada ≥ 2 dari 10 sendi tangan tertentu (sendi DIP II dan III, sendi PIP II dan III, serta sendi CMC I pada tangan kiri dan kanan)
    • Pembesaran jaringan keras pada ≥ 2 sendi DIP
    • Pembengkakan pada < 3 sendi MCP
    • Deformitas pada minimal 1 dari 10 sendi tangan tertentu


Kriteria diagnosis OA sendi pinggul berdasarkan kriteria ACR tahun 1991
  1. Nyeri pinggul, dan
  2. Minimal 2 dari 3 kriteria berikut:

    • LED ≤ 20 mm/jam
    • Radiologi: terdapat osteofit pada femur atau asetabulum
    • Radiologi: terdapat penyempitan celah sendi (superior, aksial, dan/atau medial)


PEMANTAUAN PROGRESIVITAS DAN OUTCOME OA
Terdapat 3 cara utama untuk memantau progresivitas dan outcome OA:
  1. Pengukuran nyeri sendi dan disabilitas pasien, misalnya nilai algofungsional dari WOMAC, indeks beratnya nyeri lutut dan panggul.
  2. Pengukuran perubahan struktural (anatomi) pada sendi yang terserang, misalnya radiografi polos, MRI, artroskopi dan ultrasound frekuensi tinggi.
  3. Pengukuran proses penyakit yang dinyatakan dengan perubahan metabolisme atau perubahan kemampuan fungsional dari rawan sendi artikuler, tulang subkondral atau jaringan sendi lainnya, misalnya marker rawan sendi dalam cairan tubuh, skintigrafi tulang, pengukuran resistensi terhadap kompresi pada rawan sendi sengan mengukur kemampuan identasi atau penyebaran.
Nilai algofungsional, radiologik polos, dan artroskopi telah banyak digunakan pada berbagai uji klinik OA, tetapi hanya nilai algofungsional saja yang telah divalidasi sebagai instrumen outcome.
Foto polos sendi selama ini digunakan sebagai standar emas untuk menilai perubahan struktur sendi pada berbagai uji klinik penggunaan obat DMOA (Disease Modifying Osteoarthritis Drugs).

PENGELOLAAN
Pengelolaan OA terdiri dari 3 hal:
Terapi non-farmakologis:
  • Edukasi
  • Terapi fisik dan rehabilitasi
  • Penurunan berat badan

Terapi farmakologis:
  • Analgesik oral non-opiat
  • Analgesik topikal
  • OAINS
  • Chondroprotective
  • Steroid intra-artikuler

Terapi bedah:
  • Malalignment, deformitas lutut Valgus-Varus dsb
  • Arthoscopic debridement dan joint lavage
  • Osteotomi
  • Artoplasti sendi total
Chondroprotective Agent
Yang dimaksud dengan chondroprotective agent adalah obat-obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan (repair) tulang rawan sendi pada pasien OA. Sebagian peneliti menggolongkan obat-obatan tersebut dalam Slow Acting Anti Osteoarthritis Drugs (SAAOAD) atau Disease Modifying Anti Osteoarthritis Drugs (DMOADs). Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah: tetrasiklin, asam hialuronat, kondrotin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin-C, superoxide desmutase dan sebagainya.

(Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III & PPK Ilmu Penyakit Dalam)

1 comment:

  1. There is a safe & effective Natural Herbal Medicine. For Total Cure Call    +2349010754824,  or email him   drrealakhigbe@gmail.com       For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE contact him. Treatment with Natural Herbal Cure. For:Dengue Fever, Malaria. Painful or Irregular Menstruation. HIV/Aids. Diabetics. Vaginal Infections. Vaginal Discharge. Itching Of the Private Part. Breast Infection. Discharge from Breast. Breast Pain & Itching. Lower Abdominal Pain. No Periods or Periods Suddenly Stop. Women Sexual Problems. High Blood Pressure Chronic Disease. Pain during Sex inside the Pelvis. Pain during Urination. Pelvic Inflammatory Disease, (PID). Dripping Of Sperm from the Vagina As Well As for Low sperm count. Parkinson disease. Obesity, Lupus.  Cancer.  Tuberculosis.  Zero sperm count. Bacteria, Impotence Fertility,Protoplasmic, Diarrhea. Hepatitis A&B, Rabies. Asthma.  Quick Ejaculation. Gallstone, Cystic Fibrosis, Schizophrenia, Crubs, Cirrhosis,  Premature Ejaculation. Herpes. Joint Pain. Stroke. Cornelia Disease, Weak Erection. Ovarian problem,  Erysipelas, Thyroid, Relapsing polychondritis,  Discharge from Penis. Bronchial Problem,  HPV.  Hepatitis A and B. STD. Smallpox, Staphylococcus + Gonorrhea + Syphilis. Heart Disease.  Pile-Hemorrhoid.rheumatism,  Impotence, thyroid, Autism, Sepsis Bacteria,  Penis enlargement, Prostate Problem,  Waist & Back Pain.  Male Infertility and Female Infertility. Etc. Take Action Now. contact him & Order for your Natural Herbal Medicine:  +2349010754824  and email him    drrealakhigbe@gmail.com    Note For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE.I suffered in Cancer for a year and three months dying in pain and full of heartbreak. One day I was searching through the internet and I came across a testimony of herpes cure by doctor Akhigbe. So I contacted him to try my luck, we talked and he sent me the medicine through courier service and with instructions on how to be drinking it.To my greatest surprise drinking the herbal medicine within three weeks I got the changes and I was cured totally. I don't really know how it happens but there is power in Dr Akhigbe herbal medicine. He is a good herbalist doctor.

    ReplyDelete

Lupus Eritematosus Sitemik / Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Lupus eritematosus sitemik (systemic lupus erythematosus) (SLE) merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum dik...